Wednesday, February 8, 2017

Abu Kuta Krueng: Hana tapeugah hana pah, hanya tapeugah "nyoe cukop pah"

Abu Kuta Krueng: "Ka ta tuhoe dan ta tupat, hana tapeugah le hana pah,
nyanban, hanya ta peugah: Nyoe cukop paih! Walhamdulillah..
"
Keprihatinan terhadap krisisnya Pemimpin yang amanah di negeri ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tapi juga oleh para ulama-ulama di Aceh, kali ini Abu Kuta krueng juga menunjukan keprihatinannya.

Di sela-sela penyampaian beliau pada acara kampanye Akbar Calon Bupati Bireuen kemarin di lapangan Blang Asan (07/02/2017), Abu berdo'a agar colon Bupati Bireuen nomor urut 3 Tgk. H. Muhammad Yusuf A.Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop, agar diberikan kesehatan dan kekuatan serta mampu dalam menjabat Pemerintahan.


"Jadi sama-sama le geutanyoe ta meudo'a mudah-mudahan Beliau dikaruniakan oleh Allah kesehatan dan kekuatan serta mampu dalam menjabat pemerintahan, walillahilhamd, lage yang geutanyoe harap-harapkan", pungkas Abu Kuta.

Abu menampakkan tentang keprihatinan beliau terhadap berbagai maksiat yang sudah terjadi selama ini, dan mengingatkan agar ummat Nabi Muhammad selalu mengikuti pesan Rasulullah SAW.

"Karena Rasulullah SAW berpesankan kepada geutanyo;  Alaikum bi sunnati wa sunnati khlulafa'ur rasyidin: Wajib atas kamu dengan sunnah ku, jalan ku, Agama ku, dan dengan sunnah Khulafaur Rasyidin, yaitu dari pada sahabat Rasulullah SAW" .

Abu kuta Krueng dalam kesempatan tersebut dengan semangat syi'ar-nya mengamanah kepada seluruh masyarakat Bireuen agar memili Tu Sop sebagai Bupati (Pemerintah), 

"Geutanyoe tetap memilih Beliau (Tu Sop) untuk menjadi (kepala) Pemerintahan, karena menyoe ken dengen Pemerintahan han jalan, tapi menyoe ka dengen Pemerintahan sama-sama geutanyoe man bandum kesatuan hati dan pikiran insya Allah mudah-mudahan berjalan dengan baik sebagaimana hadist Rasululla SAW dan Sahabat dari Raslullah SAW yang geuharapkan pada geutanyoe ummat yang akhirnyoe, berarti beu diateuh jalan Rasulullah SAW, beu diateuh para Sahabat-Sahabat Rasulullah, beu diateuh jalan para Ulama-Ulama mutaqaddimin, beu diateuh jalan Ulama-Ulama shalihin yang mutaakhirin, walillahilhamd, mudah-mudahan geutanyoe mendapat selamat donya wal akhirat"(Kita tetap memilih beliau (Tu Sop) untuk menjadi (kepala) Pemerintahan, karena jika bukan dengan Pemerintahan maka tidak akan jalan, tetapi jika sudah bersama Pemerintah kita sama-sama menyatukan hati dan pikiran, insya Allah mudah-mudahan akan berjalan dengan baik sebagaimana hadist Rasulullah SAW, dan para Sahabat yang mengharapkan kepada kita ummat akhir zaman, artinya harus atas jalan Rasulullah SAW, Sahabat, Ulama Mutaqaddimin, dan Ulama Mutaakhirin, mudah-mudahan kita diberikan keselamatan di dunia dan di akhirat) , doa Abu Kuta dihadapan puluhan ribu massa yang ikut memutihkan daratan rumput di lapangan Blang Asan, Kecamatan Peusangan, Bireuen.

Pernyataan yang diberikan Abu Kuta Krung sangat lugas dan jelas mematahkan fitnah-fitnah oleh kaum munafikun, kamu munafik yang dimaksud disini adalah orang-orang yang telah menyebarkan isu-isu dan berita hoax di masyarakat selama ini, para munafikun menyebarkan berita palsu kepada masyarakat dengan mengatakan bahwa Ulama tidak boleh atau tidak cocok menjadi Pemimpin.

Padahal jauh-jauh hari seluruh Ulama di Aceh telah merestui dan mendukung Tu Sop untuk berjuang membenah Aceh dari berbagai keterpurukan selama ini.

Bireuen sebagai kabupaten tempat lahirnya para Ulama sudah semestinya Bireuen ini dipimpin oleh seorang Ulama sekaligus Umara yang mengerti berbagai persoalan, baik persoalan yang menyangkut Syariah Islam, Ekonomi, Pendidikan, dan sebagainya.

Pemerintahan itu adalah suatu wadah, yang menampung pejabat-pejabat yang akan menjalankan amanah rakyat, jadi apabila yang menjadi kepala Pemerintahnya adalah orang baik maka struktural pemerintahan dibawahnya juga akan di isi oleh orang-orang yang baik pula sehingga birokrasi Pemerintahan bisa berjalan sesuai landasan syariah Islam.

Sejarah juga telah mencatat bahwa kepemimpinan dibawah tangan para Ulama tidak pernah menuai kegagalan di segala aspek.

Entah dimana orang-orang menempatkan akal sehatnya ketika dengan congkak beraninya menjelekkan kehadiran seorang Ulama, ulama adalah waris Nabi, jika menghina Ulama sama dengan menghina Nabi jadi dimanakah keislaman orang yang telah menghina Nabi Muhammad SAW?

Kita berharap supaya masyarakat yang sudah khilaf segera bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar.

Abu Kuta Krung dalam ceramahnya kemarin juga kembali menampik kata-kata orang yang bilang Ulama tidak cocok sebagai Bupati.

"Ka ta tuhoe dan ta tupat, hana tapeugah le hana pah, nyanban,, hanya ta peugah: Nyoe cukop paih! walhamdulillah.." Tegas Abu Kuta Krueng disambut suara Takbir para hadirin.

Wallahu'alambissawab..!

Video Terkait:

Tonton Video: Abu Kuta Krueng amanahkan Pilih Tu Sop sebagai Bupati Bireuen

Penulis: Pejuang Kebaikan
---------------
Punya Tulisan yang menarik? Kami menerima sumbangan tulisan anda, kirimkan ke Acehtagar@gmail.com, tulisan yang baik dan rapi akan dimuat di setiap awal dan akhir pekan (red).

No comments:

Post a Comment